Pentingnya Wajah Cantik
14.02 | Author: Nanisa Beauty & Dental Clinic
Kalau berbicara tentang kriteria kecantikan wajah seseorang memang sangatlah rumit. Belum ada parameter yang jelas secara universal. Cantik versi orang Indonesia mungkin berbeda dengan versi cantiknya orang Belanda. Ada yang bilang cantik kalau warna kulitnya adalah putih mulus bak pualam, Namun ada juga yang justru tergila-gila dengan cewek berkulit sawo matang atau bahkan ada yang 'hunting' cewek berkulit gelap (hitam).

Pengkajian menggunakan pencitraan gambar otak yang dilakukan oleh para peneliti dari Harvard University, mengungkapkan bahwa meskipun pria muda heteroseksual mampu mengenali "kecantikan" pada wajah pria, hanya wajah wanita cantik saja yang dapat memicu perhatian pada otak mereka. Hal tersebut dilaporkan oleh jurnal kesehatan Neuron, saat kepada pria dalam penelitian itu diperlihatkan berbagai gambar wajah wanita. Hasilnya hanya wanita yang mereka anggap cantik saja yang memicu aktivitas pada bagian otak yang sebelumnya diasosiasikan dengan makanan, obat-obatan, dan uang.

Dalam uji coba tersebut, peneliti meminta sekelompok pria untuk memberi peringkat seberapa menarik wajah yang mereka lihat. Tanpa sepengetahuan responden, para peneliti sebenarnya sudah mengelompokkan wajah-wajah itu menjadi menarik dan biasa-biasa saja. Peringkat yang diberikan oleh responden tidak menyimpang dari kategori itu. Selanjutnya, para responden diberi keleluasaan untuk menatap wajah-wajah tersebut. Hasilnya, wajah yang tergolong cantik ternyata ditatap lebih lama dibandingkan wajah yang biasa-biasa saja.

Akhirnya, reaksi otak pria itu diuji dengan menggunakan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Hasilnya, hanya wajah wanita yang menarik saja yang terlihat memicu reaksi elektrik pada otak. Keadaan tersebut membuktikan bahwa wajah wanita cantik dianggap seperti coklat, uang, atau kokain yang sangat menarik di otak kaum pria.

Sumber : Jurnal Neuron

|
This entry was posted on 14.02 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: